Bayi Melompat dari Tempat Tidur, Serius?

Berkutat dengan mainan dalam satu kotak bernama tempat tidur itu membosankan.
Sprei yang sama, bantal yang sama, dinding yang sama, mungkin juga cicak yang sama.

Terkadang, aku dan mainanku berada di sekotak tikar.
Lumayan lebih berwarna.
Setidaknya aku bisa berceloteh dengan angry bird.
Demikian nama yang ibu sebutkan kalau sedang melihatku berinteraksi dengan mereka.

Kalau sudah mendekati tepian, ibu selalu mengangkatku.
Ini lebih menyebalkan.
"Aku ingin melihat dunia luar, ibu"
Tapi sayang, setiap kali ku ungkap kan dengan tangis,
ibu selalu menyodorkan "gentong"ku.
Ya sudah, aku nikmati saja.

Suatu kali ibu berkutat di kolong tempat tidur.
Terdengar suara gaduh.
Aku penasaran dan merangkak ke tepi.
Ibu ku menungging!!!


Kepala ibu muncul dari bawah kolong.
Tangannya memang sesuatu.
Tapi belum sempat ku ketahui itu apa,
ibu sudah berteriak histeris.
Lagi-lagi, ibu mengangkatku.
Padahal itu menyenangkan bagiku.

Melihat dari ketinggian,
dengan tangan terkulai
seperti ada gravitasi yang menarikku
untuk terjun bebas!!!

Hari berganti,
di ruang yang berbeda.
Suara kipas angin menusuk telingaku.
Mas Al bermain kipas.
Aku merangsek ke tepi
Mencoba menggapai sesuatu berwarna kuning

Hap!!!
Tiba-tiba separuh badanku sudah dibawah.
Lompat sekali lagi dan aawww....
Dingin sekali kulitku menyentuh lantai.
Aku menjerit dengan tangisanku.

Mas Al berteriak memanggil ibu.
Ibu tergopoh-gopoh datang.
Tak ku duga ibu malah tergelak dan ku dengar,

"Lihat, adek bayi melompat dari tempat tidur!!!"

Aku keheranan,
Eyang kakung, uti dan tante berdatangan.
tangisku semakin kencang.
Baru lah aku di gendong.
Orang-orang besar itu seringkali aneh ya?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.